Jumat, 21 Februari 2014

SAVE INDONESIA" MEMAKNAI JIWA KEBANGSAAN YUK..

....INDONESIAKU, ENGKAU DALAM JALAN YANG TERJAL..!!
entahlah, ungkapan rasa dalam gundah gulana. mencermati kehidupan dinegara yang penuh dengan rasa suudhuzon (sakwasangka negatif). negara ini, arep digowo ning endi ! penulis teringat pemilik metromini alphard, wong urip iku mung roso.. membahasakanya, orang naik bus kota kalau rasa berbicara dan menikmati serasa naik mobil mewah sedangkan naik mobil alphard pun tanpa rasa, seakan hampa...begitupun bangsa kita, jika memahami rasa kebangsaan dan tenggang rasa, wakil rakyat atau para petinggi, penguasa, pengusaha terlepas dari kepentingan dan ego....indonesia akan mampu bangkit menuju cita-cita yang diidamkan.ko ngatukkk....entar akh dilanjut

Sabtu, 23 Juni 2012

RAHASIA SUKSES 01.01.11


Rahasia Sukses: 11 untuk 01.01.11.
Rahasia Sukses: 11 untuk 01.01.11

Saya mencoba mencari beberapa elemen untuk menjawab pertanyaan teman2: “Pak, apa yang harus saya lakukan untuk sukses pada 2011?” “Pilihan” adalah kuncinya. Bagaimana kita menentukan pilihan atas semua tindakan kita. 11 hal ini adalah hal yang saya lakukan, dan yakini dapat membantu kita menuju sukses.

3 untuk waktu, bagaimana kita memanfaatkan 24x7 kita.
1.     Prioritas, memilih menyelesaikan hal yang terpenting dulu, tetap fokus pada pokok kunci permasalahan. Mendelegasikan atau melupakan yang tidak penting.
2.     Menciptakan kebiasaan yang menguntungkan dalam waktu luang; membaca buku saat di bandara dan hotel, menelpon klien saat di taxi, bbm pada klien akan produk terbaru saat menunggu dokter.
3.     Mengurangi hal2 yang tidak ‚Äúsesuai dengan mimpi‚Äù, mengurangi ngobrol ringan, tidak membaca koran kalau memang tidak ada manfaatnya, tidak nonton sinetron, dan jangan terlalu mudah menerima tamu tidak ‚Äúberguna‚Äù yang menghabiskan waktu.
3 untuk kerja.
1.     Jadilah ahli disatu bidang, yang relevan dengan pekerjaan anda, menjadi lebih hebat dari orang lain, lebih ahli dari siapapun. Dan kabarkan kesemua orang bahwa anda ahli dalam hal itu.
2.     Selalu mencari peluang pada setiap kesempatan. Dalam perjalanan kehidupan, kita fokus pada pekerjaan tapi juga harus cukup jernih mengawasi sekeliling kita untuk mencari peluang baru.
3.     Kerja keras, kerja cerdas. Carilah pintasan paling mudah dengan hasil maksimal. Getting More by Doing Less, focus pada 80/20. Pilih tindakan yang paling ‚Äútepat guna‚Äù dalam sebuah pekerjaan. Pelajari dari orang lain, bertanya, berpikir, ambil tindakan paling efektip, yang ‚ÄúLow Cost High Impact.‚Äù
3 untuk hubungan sosial.
1.     Miliki sebuah ‚Äúsocial capital‚Äù, harta untuk ber network dengan orang lain, entah berupa sebuah keahlian tertentu atau pengetahuan yang diinginkan orang lain. Belajarlah dan investasikan waktu anda untuk sebuah ‚Äúnetwork currency‚Äù yang diinginkan network anda.
2.     Selalu menghargai orang lain seolah2 mereka lebih penting dari kita, dan dengan tulus dan jujur memuji dan bersahabat dengan mereka.
3.     Selalu menanyakan dalam diri sendiri, apa yang dapat saya pelajari dari mereka, apa yang dapat kita kerjakan bersama, bagaimana kita dapat saling menunjang untuk maju bersama.
2 untuk kehidupan.
1.     Bekerja sebaik kita bisa. Push to the limit, paksakan untuk maksimal, baik secara kwalitas ataupun kwantitas. Untuk hal tertentu kita harus melakukan yang maksimal, tanpa kompromi. Untuk hal lain, dapat kita asal2an saja, pilihan adalah kunci.
2.     Carilah keberuntungan. Find your luck. Setiap peluang, setiap persahabatan, setiap perjalanan, memiliki ‚Äúmisteri rejeki‚Äù masing masing, yang akan membawa kita pada sukses dan kebahagiaan.
Sebenarnya pada akhirnya, tidak ada rahasia sukses.  Sukses adalah sebuah hasil atas pilihan tindakan2 kita pada perjalanan kehidupan, yang telah memberikan nilai lebih pada ‚Äúpelanggan‚Äù kita, kepada semua orang disekeliling kita.

Catatan  1 Januari 2011, untuk teman2 di Facebook. Selamat Tahun Baru untuk semua, semoga 2011 membawa keberuntungan, sukses, dan kebahagiaan bagi kita semua. Mari kembali kita berjuang.


*Tanadi Santoso, Surabaya, 01.01.11.

Jumat, 22 Juni 2012

10 Menit by Tanadi Santoso


Solusi 10 Menit.

Solusi 10 Menit.

Ada sebuah riset yang dilakukan pada para dokter, yang dibuat sebagai sebuah studi kasus tentang psikologi keputusan dan reaksi. Kasusnya adalah pasien yang telah lama tidak sembuh dan butuh operasi, dokter diberitahu bahwa sang pasien harus dioperasi sore ini, dan semua persiapan telah siap. Siang itu tiba2 sang dokter tahu bahwa ada satu obat yang belum pernah di cobakan dan sangat mungkin akan mampu menyembuhkan tanpa operasi. Pertanyaannya, apakah dokter mau mencoba obat itu dulu dan membatalkan operasi? Ternyata hasinya adalah 47% bilang akan menunda operasi dan mencoba obat tersebut.

Nah, pada doker2 lain diberi kasus mirip, tetapi diberitahu bahwa siangnya tiba2 sang dokter tahu bahwa ada dua obat yang mungkin bisa menyembuhkan. (Ada dua macam obat, tapi tidak boleh dimakan bersamaan, jadi harus dicoba salah satu dulu. Dianggap tidak ada keterpaksaan untuk segera melakukan operasi.) Apakah sang dokter akan membatalkan operasi dan mencoba salah satu dari obat itu dulu? Ternyata hanya 28% dokter saja yang mau membatalkan operasi, dan mencoba memakai obat dulu.

Ini sebuah paradox, ketika lebih banyak pilihan, malah bingung, dan tendensikan menjadi tidak mau memilih. Riset membuktikan ketika kita memiliki lebih banyak pilihan, kita bingung untuk memilih, dan kalau kita tidak mau “pusing” memikirkan, maka kita biarkan saja semua berjalan seperti rencana semula.

Dalam riset lain, dibuat sebuah stand penjual selai di supermarket. Diadakan demo dengan 26 macam rasa selai, pengunjung dapat mencoba dan membeli. Ini dibandingkan dengan demo pada tempat yang sama dan hanya dengan 6 macam selai. Ternyata penjualan pada yang 6 macam selai malah 3 kali lipat lebih banyak daripada yang 26 macam (dengan waktu dan keadaan yang mirip, dan produk yang sama). Ketika terlalu banyak pilihan kita malas memilih, kita bingung mau yang mana, dan jadinya malah tidak jadi membeli.

Ketika kita berkeinginan membersihkan dapur atau rumah kita yang sudah lama tidak rapi, kita bingung memulai dari mana, karena begitu banyak yang bisa kita kerjakan. Begitu juga ketika kita mau membenahi taman rumah kita yang terbengkelai. Atau ketika kita mau memulai lagi mengawali bisnis baru. Juga ketika kita mau memulai lagi upaya ber-network dengan danyak teman2 lama yang terputus. Juga pada saat kita mau start membaca buku2 bisnis. Semua ini memberikan “kesulitan mengawali” yang membingungkan untuk mulai dari yang mana. Akibatnya kita memilih menunda saja. Sehingga menjadi kebiasaan menunda yang merugikan.

Semua pekerjaan besar lebih mudah diselesaikan dalam pilahan pilahan kecil. Tujuan kita lebih terasa mudah kala target kita jelas dan singkat. Jadi solusinya adalah mengurangi pilihan, memulai dengan hal kecil, atau memberi batas waktu. Sesuatu yang “kecil” akan lebih mudah dilakukan, yang langsung berupa langkah nyata dan tidak membutuhkan investasi waktu atau uang atau sumber daya lain yang besar.

Nah, inilah “Solusi 10 menit” untuk penyakit lama yang ada di kita, termasuk saya, penyakit selalu menunda nunda melakukan sesuatu. Procrastination.

Nyalakan alarm timer anda, set 10 menit. Janjilah pada diri anda, saya hanya perlu mengerjakan 10 menit saja. Kalau sudah 10 menit saya bisa berhenti, dan boleh meneruskan kalau mau, tanpa pemaksaan.

Lalu kerjakan apa yang sudah anda tunda lama tersebut. Misalkan membersihkan dapur. Mengatur kembali kamar tidur. Menulis puisi yang sudah lama tidak kita lakukan. Atau, membersihkan kantor anda yang sudah lama amat sangat tidak teratur.

Membatasi 10 menit membuat kita punya instruksi tegas dan jelas yang mudah dilakukan. Begitu juga dengan bernetwork, tentukan senin ini, 2 minggu sekali, menemui 1 teman lama, siapapun, untuk makan siang. Sebuah instruksi mudah yang ringkas, akan membuat kita lebih mau untuk melaksanakannya dari pada banyak alternatip yang tidak jelas.

Nah, riset menunjukkan 10 menit ini, atau 5 menit, atau 15 menit, akan lebih mudah memacu kita mematahkan penundaan penundaan kita pada pekerjaan yang sudah lama ingin kita lakukan. Selamat mencoba, dan salam sukses untuk anda.












Business Franchise...euy

Mangan ora Mangan yang penting Ngumpul.....

wong urip ning dunya iku aneh ya pak de, inggich ! sebuah uangkapan yang simpel dan mengandung makna yang dalam. hidup merupakan proses yang harus dipahami dengan makna diri sebenarnya. Kita kadang mendongak ke langit, cuek terhadap pijakan untuk "Showing Your Time". hehehhehehehhehehehehehe.... dadi pegawai negara kudu "mikul dhuwur mendem jero" sebuah pepatah jawa yang sangat mengagumkan dalam ranah hidup bersosial. ......lapaer coy. entar lagi nulisnya yooo

Minggu, 15 April 2012

Inovation vs copy twist (by tanadi Santoso)


“Innovation” vs “Copy and Twist”
Salah satu artikel di Harvard Business Review, edisi April 2010 adalah:
Imitation Is More Valuable Than Innovation.
Sangat beda dan mengintimidasi. Majalah bisnis paling bergengsi sedunia ini menemukan bahwa perusahaan dunia kurang “menghargai” peniruan.

Oded Shenkar secara sistematis mereview business model innovation dan terobosan produk dalam delapan disiplin ilmu dan akademis, dari sejarah sampai neuroscience. Ditemukan bahwa peniruan yang baik sangat berharga dan sangat sulit dilakukan.

Bila dilihat para pemain bisnis sukses, kita akan terkejut bahwa kebanyakan mereka meniru idea bisnis mereka dari tempat lain.

McDonald’s meniru White Castle. Visa, Mastercard, American Express meniru Dinners Club. Pendiri Wall-Mart mengaku idea bisnisnya meniru Korvette. Apple iPod meniru Saehan MPman. Ternyata 97.8 persen dari keuntungan atas inovasi justru diterima oleh peniru.

Yang penting diamati adalah para peniru ini,bukan sekedar meniru, tetapi membuat tiruannya justru lebih hebat, lebih maju, lebih baik dari pada aslinya.Perbaikan, penyesuaian dan penyempurnaan adalah agenda peniru yang baik.

Shenkar sedang menulis buku baru
“Copycats: How Smart Companies Use Imitation to Gain a Strategic Edge”
yang akan terbit Juni 2010. Beliau menganggap perusahaan besar belum secara serius melalukan upaya - upaya peniruan yang sistematis.

Disekolah kita dilarang meniru, dimasyarakat kita dipermalukan kalau meniru. Akar perasaan ini membuat peniru merasa “kecil dan bersalah”. Meniru secara membabi buta adalah kebodohan. Menirupun perlu sebuah kemahiran.

Saya sejak dulu percaya akan motto “Copy and Twist”, meniru dan menyesuaikannya, sehingga menjadi sebuah “inovasi baru”, yang lebih WOW and AHA (mencengangkan dan tepat guna). Inovasi tidak harus menghasilkan sesuatu yang semuanya serba baru. Hal yang baru dimata pelanggan mungkin adalah idea lama yang diberi baju baru.

Dalam setiap perjalanan kehidupan saya, saya mencoba melakukan observasi atas apa yang saya lihat dan alami. Bila ada idea yang bagus dan cemerlang, saya coba untuk melihat apa yang bisa saya kerjakan atas idea tersebut. Kadang tidak keluar idea apapun, tapi kadang muncul idea yang bisa dilakukan dengan sukses.